Dinkes Bersama Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Banyuasin

Pertemuan Orientasi Bidan Tentang Deteksi Dini Penyakit HIV/AIDS pada Bumil Tahun 2020

Acara dibuka secara resmi Wakil Bupati Banyuasin H. Slamet Somosentono, SH sekaligus sebagai Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banyuasin, selanjutnya Plt. Kepala Dinas Kesehatan Dr. dr. Rini Pratiwi, M.Kes diwakili Sekretaris Dinas Kesehatan dr. Hj. Renny Sahara, M.Kes, Sekretaris KPA Hj. Rodiah Nawawi, AM.Keb beserta staf, turut hadir Plt. Kepala DP2KBP3A Dra.Yosi Zartini, MM, dan Narasumber Sulardi, SKM., MKM, Dr. Almuhir Yuliansyah, SPOG dari RSUD Banyuasin.

Rangkaian acara dihadiri peserta terdiri dari 1 orang Bidan Sub Koordinator Puskesmas dan 1 orang Bidan Desa, di wilayah kerja Puskesmas Se Kabupaten Banyuasin dengan jumlah keselurahan 66 orang.

Pertemuan ini bertujuan :
– Meningkatkan pengetahuan bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya kepada Ibu dan Anak untuk pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS.
– Mampu memberikan informasi kepada Masyarakat pencegahan dan Penanggulangan

Berikut ini Puskesmas yang telah dilakukan set-up klinik VCT HIV/AIDS :
– Puskesmas : Sukajadi, Kenten Laut, Betung, Sungsang, Mariana, Gasing, Pkl.Balai, Jakabaring, S. Dua, Dana Mulya, Srikaton, Cinta Manis, Tirta Harja, Tj.Lago, Makarti Jaya, Semuntul, Suaktapeh, Petaling, Margo Mulyo, Rambutan, Muara Telang, Pengumbuk.
– RSUP Dr. Rivai Abdullah
– Lapas Kelas I Palembang
Total keseluruhan : 24 Klinik VCT yang telah terbentuk sebelumnya.

Dari tahun sebelumnya adanya :
– Mou dengan Lapas Narkotika dan Lapas Kls III Kolaborasi TB-HIV.
– Kerjasama TB Care Aisyiyah
– Dengan melibatkan mitra kegiatan kami share melalui Blog, FB, IG, Whatsapp, VCT Online.

Rencana tindak lanjut :
– Kembali set-up layanan puskesmas yang belum ada klinik VCTnya,
– Kerjasama dengan Perusahaan yang ada Pos Kesehatan,
– Kerjasama bidan desa yang ada di Poskesdes
– Kerjasama Kolaborasi TB, HIV, Hepatisis
– Kerjasama Lintas Sektor (Polri, TNI, Lapas, RSUD, IDI, IBI, PPNI)
– Penambahan tenaga penjangkau baik dari Yayasan Intan Maharani, Yayasan Sriwijaya Plus, dikarenakan terlalu luasnya wilayah sedangkan penjangkau dari Yayasan masing hanya 1 orang.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*